BULAN MUHARRAM(ASYURA)KEROHANIAN

Peningkatan Iman dan taqwa dengan cara kita mendekatan diri kepada Allah swt. Yang merupakan wujud pengabdian atau kebaktian kita sebagai umat mukmin dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia akhirat.Dalam arti kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita agar dapat menjalankan segala perintahNya dan menjahui segala laranganNya,dengan cara mengerjakan amal saleh yang merupakan pencerminan dari Imtaq kita serta menolak segala kemusrikan dan kemunafikan yang dapat merusak dan menghancurkan kualitas Imtaq kita.Dalam hal ini kita harus bisa mengintrospeksi dan mengevaluasi diri agar dalam berkehidupan yang fana ini dapat terwujud pribadi yang beriman yang sesungguhnya.Bertepatan di bulan muharram ini yang merupakan di dalamnya mempunyai makna dan arti penting yaitu sebagai tahun baru muharram yang dalam sejarah perkembangan Islam di dalam bulan muharram diyakini ada hari yang menjadi hari besar bagi umat Islam yaitu tanggal 10 Muharram yang merupakan hari kemenangan Nabi – nabi.

Di bulan Muharram ini sebaiknya kita dapat mengevaluasi tahun yang lalu adakah kekurangan dalam diri kita ini dalam arti untuk meningkatkan kualitas Imtaq kita jangan sampai terjerumus pada jurang kehancuran yang akan menjadikan kita orang yang merugi baik di dunia yang fana ini maupun di akhirat yang baka nanti.Karena di dunia ini tiadalah yang abadi dan kekal sebab setiap jiwa yang hidup akan menghadapi kematian.kalau orang jawa bilang ”urip mung mampir ngombe”yang mempunyai makna luas yaitu gambaran kita agar senantiasa ingat akan kematian.
Firman Allah dalam surat Al Anbiya’ :34 – 35 yang artinya :
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu(Muhammad),maka jikalau kau mati,apakah mereka akan kekal? Tiap – tiap yang berjiwa akan merasakan mati,Kami akan menguji kamu dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan (yang sebenar – benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.Firman Allah dalam surat Al A’raf : 34 juga menjelaskan ”Tiap _ tiap umat mempunyai batas Waktu, maka apabila telah datang waktunya,mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”.Karena itulah kita dapat memetik kandungan ayat di dalamnya yaitu tentang umur manusia atau Ajal,bahwasannya umur dan ajal merupakan rahasia Allah yang manusia tidak tahu kapan dan berapa lama umur dan ajal kita akan datang.Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup di dunia yang fana ini marilah mencari bekal untuk menghadapi kehidupan yang abadi dan kekal yaitu kehidupan di akhirat yang baka.Dalam riwayat Umar bin Khattab kita dapat mengambil contoh dan pelajaran betapa besarnya nikmat umur yang diberikan Allah ke kita”suatu ketika anak Umar bin Khattab pulang dari sekolah menangis karena teman – temanya mengejek dan mengolok – olok betapa pakaian yang dikenakannya itu banyak tambalan.Umar bin Khattab mendengar cerita anaknya itu lalu menangis karena keadadan ekonominya yang kekurangan lalu mengirimkan surat ke kerajaan agar dikirimi uang dulu dipotong gajinya bulan itu, tapi dibalas surat yang isinya ”hai Umar bin Khattab apakah engkau mengetahui engkau masih diberi umur untuk besok ?apa yang akan engkau lakukan untuk utangmu nanti ?setelah membaca surat balasan tadi Umar bin Khattab langsung jatuh tersungkur,membujuk anaknya agar sekolah seperti biasanya karena aku tidak tahu kapan ajalku tiba, merenungi tentang hal semacam itu betapa besarnya dan pentingnya nikmat umur atau kesempatan hidup di dunia ini yang manusia tidak tahu datang dan batas umur seseorang.

Dalm kitab Bin Hajjul must’alin Rasulullah Bersabda:
Tanda kecelakaan itu ada 4 :

1. Tidak mengingat dosa-dosa yang telah lalu,padahal dosa itu tersimpan di sisi Allah
2. Menyebut- nyebut segala kebaikan yang telah diperbuat,padahal       siapapun tidak tahu kebaikan itu diterma atau ditolak
3. Memandang kepada orang yang lebih unggul dalam soal duniawi
4. Memandang kepada orang yang lebih rendah dalam soal Agama

Allah berfirman”Aku menghendaki dia ,sedang dia tidak menghendaki Aku,maka dia Aku tinggalkan”.dalam firman Allah ini kita dapat menyimpulkan bahwa manusia hanya bisa merencanakan tapi yang menentukan hanyalah Allah swt.Seorang hamba berkata :

• Aku takut Neraka (namun seorang itu tidak mau menjalankan perintah Allah dan menjahui laranganNya,bahkan tidak mau berusaha untuk meninggalkan dosa dari perbuatannya itu,sungguh dia pendusta akan takut Neraka)

• Aku merindukan sorga(namun seorang hamba itu tidak berbuat sesuatu untuk bekal akan keindahan sorga,sungguh dia pendusta)

• Aku mencintai Nabi(Seorang hamba itu tidak mau melaksanakan perintah sunah Rasul, sungguh dia pendusta)

• Aku rindu memeluk Bidadari(tapi nyatanya dia tidak memberikan mas kawin,sungguh dia pendusta)

Allah swt.Maha Bijaksana untuk umatnya agar tidak terjerumus dalam jurang kehancuran ,Sesungguhnya Allah menyukai Orang – orang yang taubat dan mensucikan diri.oleh karenanya Allah memberi petunjuk yaitu melalui tuntunan hidup yang berupa Agama Islam,yang sama di dalamnya tersimpul ajaran – ajaran yang menuju kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.Ini sesuai dengan Firman Allah yang artinya ”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan”Al Baqoroh : 195.Sebaliknya celaka bagi orang yang beroleh umur panjang namun hanya untuk dipergunakan berbuat kejahatan dan perbuatan terlarang.Rasulullah bersabda”Sebaik – baik manusia adalah yang panjang umurnya serta baik amalnya”.Sabda rasulullah ini dapat kita petik makna yang terkandung di dalamnya yaitu tentang nikmat umur manusia yang harus disyukuri lebih – lebih yang diberi nikmat umur panjang untuk senantiasa dipergunakan sebaik – baiknya dalam pengabdian kita kepada Allah swt.agar tercapai kebahagiaan dunia akhirat.Semoga dengan seklumit rangkaian kata ini kalau ada baiknya itu semata – mata dari Allah swt.kalau ada kesalahan dan kekurangannya mungkin dari diri pribadi saya yang harus terus belajar dan belajar.Mudah – mudahan ada guna dan manfaatnya akhirnya mohon maaf atas segala kekurangan .

Wasalamu’laikum Wr.Wb